Kamis, 19 April 2012

Padamu Bunda,,

Tak sengaja serentetan kalimat mampir di telinga saya yang sedang dijangkiti kelelahan, sayang jika terbuang percuma. Maka saya putuskan untuk menimang-nimangnya barang sebentar untuk turut saya goreskan disini. Di atas metromini, duduk dua orang lelaki disebelah saya, satu paruh baya dan satunya perjaka sedang asik bertukar pikir tentang menjadi ayah yang baik. "Berlatih menjadi sosok ayah yang baik itu dapat dilatih sejak sekarang, mas, yaitu dengan menjadi Om yang baik bagi keponakan-keponakan anda. "La kalau menjadi suami yang baik mas, gimana?". "Hormati siapapun perempuan, bahkan yang tidak kita kenal sekalipun. Kelak jika terbiasa menghormati kaum perempuan maka nanti pun saat jadi suami pasti sikap anda itu akan menuntunmu jadi suami terhormat, tak hanya di mata istri anda, tetapi juga tetangga-tetangga anda".
La kok jadi mangut-mangut kepalaku,..tiba-tiba teringat jika 21 April segera menjelang,

Bunda Kartini, walaupun visi akan sosok kaummu masih tertidur panjang di bumi Jeparamu sendiri, itu tak berarti membuat saya lupa akan jiwa besarmu, karena itulah satu-satunya yang bisa saya warisi dari sosokmu yang telah terkubur buah perjuanganmu sendiri.
Selamat Ulang Tahun untuk Bunda Kartini yang ke-133...
Selamat Hari Kartini bagi Simbok ingsun di kampung, dan para perempuan yang turut membesarkan saya, Nyai Enggok dan Mbak Lim almarhumah. Selamat juga Hari Kartini bagi kawan-kawan perempuanku, dan bagi siapapun yang tidak pernah aku jumpa disana. Selamat Hari Kartini para perempuan, dimana dari rahimmu kami lahir, dari airmu kami menyusu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar