Rabu, 02 Mei 2012

Siluet Do'a

Alhamdulillah, adalah kata yang nampaknya harus selalu saya jaga. Ia tak sekedar selantunan pujian kepada Allah yang esa, namun sebenarnya setiap saya hembuskan pujian itu menjelang pagi, yang terbayang adalah masa lalu dan masa kini yang datang dalam satu pintu. Diriku seperti diajak bermeditasi sejenak, menengok jendela masa lalu dan memasuki pintu kemujuran yang sedang saya jalani saat ini.  Masa lalu yang pernah saya alami dalam keprihatinan yang teramat, dan saya pendam sendiri. Masa dimana saya terkadang harus mencukupkan sepiring nasi untuk mencukupi energi seharian. Masa dimana saya harus menelan ludah ketika kawan-kawan lain dapat merasakan lezatnya aneka masakan warung. Masa dimana saya harus mengumpulkan satu-persatu keringat hanya untuk membayar SPP kuliah. Itulah masa yang mengharuskan saya untuk menukarkan sebagaian waktu, pikiran, dan fisik saya demi berputarnya kuliah saya.

Tapi itu semua tidak pernah saya sesali walaupun disaat kondisi itu tentu saja ada pikiran-pikiran nakal yang seringkali datang menyelinap, mengajakku untuk berbuat liar. Kadang pun saya mempertanyakan keadilan Tuhan di kala saya hampir putus asa, mengadukan kesengsaraan yang hampir tidak dapat saya tanggung. Iri terhadap keberhasilan kawan-kawan lain yang telah melesat jauh dalam hal kemapanan finansial. Mungkin pada titik itu, keputusasaan saya waktu itu di kemudian hari dijawab Allah SWT dengan mengirimkan jawabannya pada saat-saat ini. Maha suci Allah, satu persatu permohonanku mulai terkabul. Saya berhasil menembus dunia kerja di sebuah perusahaan kontraktor pertambangan bonafid incaran kawan-kawan kuliah dulu. Terus terang saja, membayangkannya saja aku tak pernah. Sekedar iseng-iseng daftar, mengikuti alur tes, dan berdo’a pun masih dalam takaran wajar.

Ya,,, Allah telah memberikan hadiah yang lebih dari yang kubayangkan, tak hanya diloloskannya di perusahaan itu, namun juga aku dilimpahi anugerah sebuah posisi yang juga diluar imajinasi saya. Bahkan diluar kemampuan jalur akademik perkuliahan yang saya tempuh. Alhamdulillah ya Allah, Sedoyo puji lan syukur dumateng panjenengan duh Gusti...

Dan diatas syukurku itu, sebenarnya aku masih tetap menyimpan harap, Allah akan tetap bermurah hati membuka pintu anugerahnya yang lain, hal yang paling besar dalam hidupku kelak, mempertemukanku dengan wanita sholihah. Wanita yang selalu aku idamkan untuk kelak hidup dan berjuang bersama, merangkai cita-cita dan berumah tangga dan menurunkan generasi sholeh-shalihah,,,Amin ya Rabbal alamin...

1 komentar: